Pada tanggal 15-19 Oktober 2018 Pemerintah Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia melaksanakan kegiatan monitoring di Kota Surabaya terkait kerjasama dengan UCLG ASPAC untuk menyediakan ruang publik di Kota Surabaya, yaitu di daerah; Ketandan, Keputih, dan Kedinding.
Kegiatan ini dihadiri oleh para delegasi Kementrian Dalam Negeri, delegasi UCLG ASPAC, dan beberapa OPD dari Pemerintah Kota Surabaya yakni; Inspektorat, Bappeko, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah, Badan Kepegawaian dan Diklat, Bagian Hukum, Bagian Administrasi Pembangunan, serta Bagian Administrasi Kerjasama.
Pada hari Kamis 18 Oktober, pada sesi pertama, kegiatan monitoring itu membahas manfaat Surabaya yang telah terpilih menjadi anggota UCLM ASPAC dan proses terpilihnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Presiden UCLG ASPAC.
Pada sesi kedua, para delegasi membahas terkait pembangunan ruang public di Surabaya melalui MoU antara UCLG ASPAC, Ditjen PU Cipta Karya, dan Pemerintah Kota Surabaya, yakni; pembangunan Balai Budaya Cak Markeso di Kampung Ketandan, design ruang publik dengan metode Minecraft di Tanah Kali Kedinding, dan konstruksi Ruang Publik di Keputih. Di sore harinya para delegasi melangsungkan pertemuan dengan para warga dan komunitas kampung Ketandan. Pada hari berikutnya, tanggal 19 Oktober 2018, para delegasi melakukan kunjungan ke Tanah Kali Kedinding dan ruang publik di Keputih.
Dari agenda monitoring tersebut kota Surabaya mempunyai harapan-harapan terhadap kerjasama dengan UCLG ASPAC di masa mendatang, yakni; memerkuat kerjasama yang efektif di antara para anggota UCLG ASPAC, meningkatkan keterlibatan publik dengan peningkatan layanan kepada warga berdasarkan tata kelola yang baik, meningkatkan kerja sama dalam menangani isu-isu pembangunan global, dan mempromosikan pembelajaran, pertukaran, dan pengembangan kapasitas untuk mendukung usaha kecil dan memengah, dan techno dan start-up.
