World Urban Forum 9 – Kunjungan Delegasi Pemerintah Kota Surabaya ke Kuala Lumpur, Malaysia

Walikota Surabaya bersama para pemimpin perempuan dan Sekjen UCLG ASPAC

Kunjungan Delegasi Pemerintah Kota Surabaya ke Kuala Lumpur, Malaysia

The World Urban Forum (WUF) adalah forum non-legislatif tingkat dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh UN Habitat sejak tahun 2002. Forum tersebut menghadirkan sejumlah ahli dari berbagai bidang, termasuk dari pemerintah nasional, regional, daerah, NGO, para profesional, lembaga penelitian dan pendidikan, sektor swasta, media, lembaga PBB, serta lembaga internasional lainnya. Fokus dari WUF adalah bidang pembangunan bekelanjutan dan permukiman. Sebagai forum tingkat dunia, WUF akan dihadiri oleh 193 negara anggota PBB.

WUF ke-9 dilaksanakan pada tanggal 7-13 Februari 2018 di Kota Kuala Lumpur, Malaysia dengan tema “Cities 2030, Cities for all: Implementing the New Urban Agenda.” Forum ini akan menjadi forum pertama yang mendiskusikan tentang implementasi tujuan-tujuan dalam Agenda Baru Perkotaan yang diadopsi pada forum Habitat III di Quito tahun 2016. Dalam perumusan naskah Agenda Baru Perkotaan, Kota Surabaya memiliki peran penting selaku tuan rumah dari PrepCom 3 Konferensi Habitat III yang membahas Zero Draft dokumen Agenda Baru Perkotaan.

Kota Surabaya telah menerima penghargaan “Asian Townscape Awards” oleh UN Habitat pada tahun 2013 untuk upaya transformasi yang dilakukan di Taman Bungkul.

Oleh karena itu, Asian Habitat Society mengundang Walikota Surabaya untuk memberikan keynote speech pada sesi networking “Landscape Making in Asia and the Pacific” sebagai pemenang penghargaan di tahun 2013 tersebut. Sesi dibuka oleh Patrick Lau selaku ketua Asian Habitat Society yang memberikan penjelasan tentang Asian Townscape Awards serta profil kota-kota penerima penghargaan, termasuk Kota Surabaya untuk Taman Bungkul.

Selanjutnya, Walikota Surabaya memaparkan tentang strategi-strategi yang dicapai dalam mewujudkan kota surabaya sebagai kota hijau dengan pengembangan RTH secara terus menerus, termasuk taman, jalur hijau, hutan kota, konservasi mangrove, dll. Disampaikan pula bahwa Taman Bungkul kini telah menjadi ikon Kota Surabaya, sebagai pusat kegiatan rekreasi maupun sosial masyarakat, utamanya pada saat car free day. Selain Taman Bungkul, Kota Surabaya juga membangun ratusan taman yang sebagian besar memiliki tema berbeda-beda untuk mengakomodasi berbagai elemen masyarakat. Taman juga menjadi bagian dari upaya revitalisasi kawasan pinggir sungai.

Walikota Surabaya menyampaikan remarks pada sesi World Assembly of Local and Regional Governments

World Assembly of Local and Regional Government merupakan forum terbesar para walikota dari berbagai negara untuk duduk bersama menyuarakan aspirasinya terkait peran daerah dalam pengembangan berkelanjutan. Sesi ini diselenggarakan oleh Global Taskforce of Local and Regional Government, sebuah mekanisme koordinasi yang menghadirkan jaringan pemerintah lokal maupun regional.

Walikota Surabaya menyampaikan pernyataan pada sesi pembuka bersama dengan Chief Executive Iskandar Regional Development Authority, Walikota Soria, Walikota Bangangte, Walikota Cordoba, serta President of Rabat-Sale-Kenitra Region.

Pada sesi yang dimoderasi oleh Sekjen UCLG serta Sekjen UCLG ASPAC tersebut, Walikota Surabaya menyampaikan kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan masyarakat adalah posisinya yang merupakan mitra terdekat masyarakat dan yang paling mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang ada.

Di samping itu, Kota Surabaya telah banyak mengimplementasikan program-program yang mendukung konsep Kota untuk Semua pada New Urban Agenda dengan memberikan perhatian bukan hanya pada kelompok kelas atas, tetapi juga bagi warga tidak mampu, anak yatim, lansia terlantar, anak berkebutuhan khusus, orang gila, dll. Hal ini karena bagi Kota Surabaya, pembangunan yang seutuhnya bukanlah terletak pada pembangunan fisik saja, tetapi lebih pada pembangunan manusianya.

Kota Surabaya berupaya menjadi kota yang inklusif dengan melibatkan peran masyarakat dalam proses pembangunan dari mulai fase perencanaan. Untuk mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan, kerjasama antar kota di tingkat nasional, regional, maupun internasional memegang peranan penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published.